[Renungan Juz 1]

Jiwa yang telah terwarnai dengan shibghah (celupan) Allah memang begitu berbeda (2: 138).

Tak seperti Iblis yang secara arogan mencari-cari pembenaran atas salahnya (2: 34), Nabi Adam ‘alaihissalam justru dengan penuh takut mengakui salah dan bertaubat (2: 37).

Tak seperti Nebukanedzar II yang menghancurkan Baitul Maqdis (2: 114), Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il ‘alaihimassalam membangun Ka’bah seraya berharap penerimaan amal kebajikan dan pemaafan atas ketidaksempurnaan (2: 127-128).

Yang satu ialah jalannya orang dimurkai nan tersesat (1: 7), sedangkan yang satu lagi adalah jalannya orang yang Allah beri kenikmatan (1: 6).

Yang satu merupakan perangainya orang yang hatinya telah tertutup (2: 7) lagi berpenyakit (2: 10), sedangkan yang satu lagi adalah karakter orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk (2: 2).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *