“Gimana sih metode menghafal Qur’an yang baik?”
“Kak tips menghafal dong.”
“Sharing dong ukh tips menghafal Quran-nya gimana.”
Beberapa kalimat serupa yang seringkali menghujani para penghafal Qur’an. Bak teka-teki yang tak jua terungkap hingga khalayak terus terjerat pada pertanyaan yang sama; bagaimana metode menghafal?
Terdapat dua jenis kiat dalam menghafal Qur’an. Diantaranya bersifat teknis, berupa mekanisme yang dilakukan saat menghafal, dan yang lainnya bersifat non teknis, berupa persiapan sebelum menghafal. Banyak orang bertanya dan terfokus pada hal yang bersifat teknis. Dan sayangnya, seringkali abai bahwa ada hal lain yang jauh lebih krusial dibandingkan metode, yakni persiapan ruhiyah.
Terdapat 4 persiapan ruhiyah yang patut diperhatikan.
- Ikhlaskan niat
Niat adalah salah satu hal yang paling vital yang terletak di hati. Luruskan niat hanya karena mengharap ridha Allah dan kehidupan hari akhir yang abadi. Bertanya skeptislah terhadap diri, “Wahai hati, untuk apa dan siapa kau menghafal?”
- Bersihkan hati
Hati yang berpenyakit jauh lebih berbahaya dibanding sakitnya jasmani, sebab lebih sulit terdeteksi, sulit diobati. Hati akan mencerminkan bagaimana manusia bersikap.
Diantara penyakit hati diantaranya hasad, su’udzon, takabbur, riya’, ujub dan kikir. Seluruhnya harus lekas dilenyapkan sebelum hati yang kotor semakin mengerak dan kian sulit untuk dibersihkan.
- Tingkatkan takwa
Bila kita sudah berambisi untuk menghafal maka tingkatkanlah takwa. Jadilah pribadi yang taat perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Upaya ini sebagai bagian untuk mencari ridha Allah agar langkah kita senantiasa dimudahkan. Sebab metode sehebat apapun yang diterapkan, ikhtiar sekeras apapun, jika Allah tidak berkehendak maka segala sesuatunya takkan pernah bisa terjadi.
- Perbaiki adab
“Terapkan adab sebelum mencari ilmu, carilah ilmu sebelum beramal”
Adab berarti sikap, tata karma dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai sopan santun, kebaikan dan budi pekerti.
Adab adalah akar dari amalan yang kita lakukan sehari-hari. Adab yang baik akan membuahkan keberkahan ilmu. Sebagai seorang penghafal Qur’an, beberapa adab yang perlu diperhatikan diantaranya; adab terhadap guru dan adab terhadap Al-Qur’an.
Setelah diri dan hati siap untuk menerima ilmu, barulah berlanjut ke dalam persiapan menghafal itu sendiri.
Metode menghafal dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu pra, ketika dan pasca menghafal.
Pra Menghafal
- Ketahui fadhillahnya
Dalam kitab At-Tibyan karangan Imam Nawawi, dipaparkan dengan jelas belasan keutamaan bagi para penghafal Qur’an yang bersumber dari hadits dan Qur’an itu sendiri. Sebagian diantaranya ialah menjadi sebaik-baiknya manusia, ditinggikan derajatnya, dibersamakan dengan malaikat yang mulia, menjadi syafa’at pada hari kiamat, menjadi orang yang berhak diberi rasa iri, memberi mahkota bercahaya kepada orangtua di hari kiamat, dll.
Kenikmatan yang tak fana ini tentu sangat menggiurkan bukan?
- Mulailah dengan segera
Ketika kenginan dan tekad sudah bulat untuk menghafal, bersegeralah untuk memulai tanpa tunda. Ingatlah bahwa syaithan itu hobi menggoda!
- Tulislah target
Sebagian orang menganggap sepele sebuah target. Padahal dengan target kita mampu mengontrol capaian yang akan kita raih. Tak hanya itu, target juga dapat mengembalikan daya juang yang meluntur ketika diri mulai futur. Pada tiap akhir pekan, jangan lupa untuk mengevaluasi target yang kita miliki. Dan susunlah rencana serta strategi baru untuk menghadapi pekan-pekan berikutnya!
- Berdo’a
Rasulullah mengatakan, “Sesungguhnya Tuhanmu adalah murah hati dan pemalu. Jika hamba-Nya mengangkat tangannya kepada-Nya (dalam permohonan) Ia menjadi malu untuk mengembalikan mereka dalam keadaan kosong. “(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)
Ikhtiar tentu perlu diiringi dengan do’a. Berdo’alah dengan penuh harap kepada Allah untuk dimudahkan dan diberkahi dalam menghafal, terlebih diwaktu-waktu mustajab. Mohonkan pula do’a dari orangtua agar kian mendekatkan ridha-Nya
Rasulullah bersabda kepada Amiril Mukminin:”Aku akan mengajarkanmu sebuah doa yang membuat dirimu tidak akan melupakan ayat-ayat al-Quran.”
’اللهم ارحمني بترك معاصيك أبداً ما أبقيتني، وارحمني من تكلف ما لا يعنني، وارزقني حسن المنظر فيما يرضيك عني، وألزم قلبي حفظ كتابك كما علمتني، وارزقني أن أن أتلوه على النحو الذي يرضيك عني. اللهم نور بكتابك بصري، واشرح به صدري، وفرح به قلبي، وأطلق به لساني، واستعمل به بدني، وقوني على ذلك، وأعني عليه إنه لا معين عليه إلا أنت، لا إله إلا أنت‘
“Ya Allah Swt rahmati untuk (dapat) meninggalkan maksiat kepada-Mu selamanya selagi engkau masih memberi kesempatan kepadaku. Kasihani diriku dari hal yang tak sanggup aku pikul. Karunialiah aku itikad baik dan ketertarikan kepada hal yang Engkau sukai. Teguhkan hatiku untuk menghafal kitab-Mu sebagaimana Engkau ajarkan kepadaku. Karuniailah aku untuk (dapat) membacanya sesuai yang Engkau sukai. Ya Allah dengan kitab-Mu terangilah penglihatanku, lapangkanlah dadaku, bahagiakan diriku, bebaskan (belenggu) lidahku, terapkanlah kepada badanku, kokohkanlah diriku atasnya dan bantulah diriku untuk hal tersebut, sesungguhnya tiada penolong untuk hal tersebut kecuali Engkau, tiada tuhan selain Engkau.”
Tips Menghafal Qur’an bersambung ke bagian 2 >>
Ditulis oleh Defani Herbiana Arima untuk Learn Quran